Jumat, 24 Juni 2011

MENGASAH KAPAK

Alkisah ada seorang penebang
pohon yang sangat kuat. Dia melamar
pekerjaan pada seorang pedagang
kayu, dan dia mendapatkannya. Gaji
dan kondisi kerja yang diterimanya
sangat baik. Karenanya sang penebang pohon memutuskan untuk
bekerja sebaik mungkin. Sang majikan memberikan sebuah
kapak dan menunjukkan area
kerjanya. Hari pertama sang
penebang pohon berhasil
merobohkan 18 batang pohon. Sang
majikan sangat terkesan dan berkata, “Bagus, bekerjalah seperti itu!” Sangat termotivasi oleh pujian
majikannya, keesokan hari sang
penebang pohon bekerja lebih keras
lagi, tetapi dia hanya berhasil
merobohkan 15 batang pohon. Hari ketiga dia bekerja lebih keras
lagi, tetapi hanya berhasil
merobohkan 10 batang pohon. Hari-
hari berikutnya pohon yang berhasil
dirobohkannya makin sedikit. “Aku mungkin telah kehilangan
kekuatanku ”, pikir penebang pohon itu. Dia menemui majikannya dan
meminta maaf, sambil mengatakan
tidak mengerti apa yang terjadi.
“Kapan saat terakhir kau mengasah kapak?” sang majikan bertanya. “Mengasah? Saya tidak punya waktu untuk mengasah kapak. Saya sangat
sibuk mengapak pohon,” katanya. Catatan:
Kehidupan kita sama seperti itu.
Seringkali kita sangat sibuk sehingga
tidak lagi mempunyai waktu untuk
mengasah kapak. “Di masa sekarang ini, banyak orang lebih sibuk dari
sebelumnya, tetapi mereka lebih tidak
berbahagia dari sebelumnya.” Mengapa? Mungkinkah kita telah lupa
bagaimana caranya untuk tetap
tajam? Tidaklah salah dengan aktivitas dan
kerja keras. Tetapi tidaklah
seharusnya kita sedemikian sibuknya
sehingga mengabaikan hal-hal yang
sebenarnya sangat penting dalam
hidup, seperti kehidupan pribadi, menyediakan waktu untuk membaca,
dan lain sebagainya. Kita semua
membutuhkan waktu untuk tenang,
untuk berpikir dan merenung, untuk
belajar dan bertumbuh. Bila kita tidak mempunyai waktu
untuk mengasah kapak, kita akan
tumpul dan kehilangan efektifitas.
Jadi mulai dari sekarang, pikirkanlah
cara bekerja yang lebih efektif dan
menambahkan banyak nilai ke dalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar